Rss

Selasa, 16 Mei 2017

ust.HANAN ATTAKI_Menjadi Manusia Bermanfaat


 Assalamu'alaikum wr wb


Pada kesempatan ini insya ALLAH dengan menonton video ini akan menambah ketaqwaan kita kepada ALLAH SWT dan selalu berbakti kepada ortu kita. Selain itu hal yang penting adalah kita harus bisa menjadi bermanfaat bagi temen-temen kita lingkungan kita, masyarakat tempat tinggal kita, bahkan untuk agama dan negara kita. aminnn.
hehe tanpa perlu basa basi lagi. Kali ini saya akan berbagi video kajian ust.Hanan Attaki. yo kita saling intropeksi diri, mengubah diri menjadi lebih baik, dan bsa bermanfaat dengan ilmu dan kelebihan yang kita punya. tentunya dengan niat mencari ridho ALLAH. 
yo comot link dibawah ini ..

 DOWNLOAD DISINI

PERGURUAN SILAT PASOPATI

PERGURUAN PENCAK SILAT PASOPATI







Di Kalimantan barat khususnya di SPP-SPMA KALBAR Singkawang merupakan tempat latihan perguruan pencak silat ini. Pelatih utama Perguruan pencak silat ini adalah  Alm. Ir.wahyudi Prayetno dan dibantu oleh pelatih lainnya yaitu Arwan Risardi S,Pt. Merupakan pencak silat dengan teknik bela diri tanpa senjata dan lebih mengarah pada kungfu, seni bela diri bebas dan teknik pernapasan.
Teknik yang diajarkan dalam  perguruan pecak silat pasoptai umum nya ada 7 jurus utama yang diringkas ada ratusan teknik yang telah diajarkan. Tahap pertama dari latihan perguruan pencak silat ini adalah teknik keringanganan, kekuatan, ketepatan, kelincahan, keakuratan dan kemampuat rileksasi sekaligus adanya pernapasan.
Teknik pernapasan yang diajarkan ada 3 jenis, pertama pernapasan kekuatan, yang kedua keringanan dan ketiga kaloborasi keduanya serta teknik pelepasan.
Bagi temen-temen yang mau ikutan dan gabung belajar silat bisa datang saja ke SPP-SPMA Singkawang Tepatnya di Sijangkung Singkawang Selatan. Selain bisa bela diri dengan belajar silat kita turut dalam melestarikan budaya indonesia.


Silat bukan hanya budaya melainkan juga jati diri indonesia. Ayo gabung latihan di Perguruan SILAT PASOPATI SPP-Singkawang. Saya tunggu anda untuk bergabung. Terima kasih....

Senin, 08 Mei 2017

"PEMUDA DAN MESJID"

HADITS TENTANG PEMUDA DAN MESJID

Hadits Pertama: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ
Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah[1] [HR. Ahmad]
Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran.
Hadits Kedua: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجنَّة
Hasan dan Husain c adalah tokoh pemuda penduduk surga[2] [HR. At-Tirmidzi]
Hadits Ketiga: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ
Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla (yaitu) : imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allâh); Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang permpuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku taku kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][3]
Hadits Keempat: Dikatakan kepada penghuni surga:
وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا
Sesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah menua selamanya[4] [HR. Muslim]
Hadits Kelima:
قَالَ أَبُو بَكْرٍ –وَعِنْدَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ- لِزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ : إِنَّكَ رَجُلٌ شَابٌّ عَاقِلٌ لاَنَتَّهِمُكَ، وَقَدْ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَتَبَّعِ الْقُرْآنَ فَاجْمَعْهُ
Abu Bakr Radhiyallahu anhu mengatakan kepada Zaid bin Tsâbit saat itu Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu berada diantara mereka, “Sesungguhnya kamu laki-laki yang masih muda, cerdas dan kami tidak menuduhmu (berbuat dusta), kamu dahulu menulis wahyu untuk Rasûlullâh, maka sekarang telitilah al-Qur’an itu dan kumpulkanlah ia [HR. Al-Bukhâri][5]
Hadits Keenam:
دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ، فَقَالَ: «كَيْفَ تَجِدُكَ؟» قَالَ: أَرْجُو اللَّهَ وَأَخَافُ ذُنُوبِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ الَّذِي يَرْجُو وَأَمَّنَهُ الَّذِي يَخَافُ
Rasulullah mendatangi seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat, Rasullah berkata padanya: bagaimana keadaanmu? Saya berharap kepada Allâh Ya Rasulullah, dan aku takut akan dosa-sosaku, kemudian Rasulullah bersabda: tidaklah roja’ ( pengharapan) dan khauf ( rasa takut)  berkumpul dalam hati seorang hamba disaat seperti ini, kecuali Allâh akan memberikan kepadanya apa yang dia harapkan, dan akan melindunginya dari segala hal yang dia takutkan-[6] [HR Ibnu Majah]
Hadits Ketujuh:
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا نَغْزُوْ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَابٌ
Dari Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasûlullâh padahal saat itu kami masih muda [HR. Ahmad] [7]
Hadits Kedelapan:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ شَبَابٌ مِنَ الْأَنْصَارِ سَبْعِينَ رَجُلًا يُقَالُ لَهُمْ  الْقُرَّاءُ يَكُونُونَ فِي الْمَسْجِدِ فَإِذَا أَمْسَوْا انْتَحَوْا نَاحِيَةً مِنَ الْمَدِينَةِ، فَيَتَدَارَسُونَ وَيُصَلُّونَ يَحْسِبُ أَهْلُوهُمْ أَنَّهُمْ فِي الْمَسْجِدِ، وَيَحْسِبُ أَهْلُ الْمَسْجِدِ أَنَّهُمْ في أَهْلِيهِمْ، حَتَّى إِذَا كَانُوا فِي وَجْهِ الصُّبْحِ اسْتَعْذَبُوا مِنَ الْمَاءِ، وَاحْتَطَبُوا مِنَ الْحَطَبِ، فَجَاءُوا بِهِ فَأَسْنَدُوهُ إِلَى حُجْرَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَبَعَثَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيعًا، فَأُصِيبُوا يَوْمَ بِئْرِ مَعُونَةَ، فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَتَلَتِهِمْ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِ
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu nanhu , beliau mengatakan bahwa ada 70 pemuda dari kalangan Anshâr yang digelari al-Qurrâ’ (para pembaca al-Qur’ân). Mereka biasa tinggal di masjid Nabawi. Tatkala petang menjelang mereka keluar kepinggiran kota Madinah, lalu mereka belajar bersama dan mendirikan shalat. Keluarga mereka menyangka mereka sedang berada di masjid, sementara orang-orang di masjid menyangka mereka pulang menemui keluarga mereka. Ketika mendekati waktu  Shubuh mereka mencari air lalu mencari kayu bakar yang mereka bawa dan sandarkan di dinding kamar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam  [HR. Ahmad] [8]
Dengan hasil penjualan kayu-kayu tersebut, mereka membelikan makanan buat para penghuni shuffah. Penghuni shuffah adalah orang-orang fakir yang hijrah ke Madinah sedangkan mereka tidak memiliki keluarga ataupun kerabat di Madinah, hingga mereka tinggal di shuffah di dekat masjid Nabawi.
Hadits Kesembilan:
‘Alqamah rahimahullah , salah seorang Shahabat Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu bercerita, “Aku berjalan bersama Abdullah bin Mas’ûd, kemudaian dia bertemu dengan Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu yang mengajak dia berbicara. Utsman Radhiyallahu anhu berkata pada Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu , ‘Wahai Abu Abdirrahman! Maukah engkau kami nikahkan dengan seorang pemudi? Semoga dia bisa membangkitkan lagi memori-memori lamamu?’ Abdullâh bin Mas’ud Radhiyallahu anhu pun menanggapinya, ‘Jika engkau mengatakan seperti itu, maka sesungguhnya Rasûlullâh pernah mengatakan kepada kami:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ , فَلْيَصُمْ , فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda! Barangsiapa sudah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah! Karena menikah lebih menjaga pandangan dan lebih membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, sesungguhnya puasa itu adalah tameng bagi pelakunya [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][9]
Hadits Kesepuluh : Dalam hadist Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tentang dajjal diceritakan :
يَدْعُو رَجُلاً مُمْتَلِئاً شَبَاباً فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ، فَيَقْطَعُهُ جِزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ ، فَيُقْبِلُ ، وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُ
Dajjal memanggil seorang laki-laki muda belia, kemudian dajjal menebas lehernya dengan pedang dan membelahnya menjadi dua, kemudian dajjal memanggilnya kembali, ia pun datang memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa [HR. Muslim][10]
Hadits Kesebelas: Dari Mâlik bin al-Huairist Radhiyallahu anhu , dia berkata:
أَتَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفِيقًا فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدْ اشْتَقْنَا أَهْلَنَا سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لَا أَحْفَظُهَا وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ
Kami mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami adalah para pemuda yang hampir sebaya. Kami tinggal bersama Rasûlullâh selama 20 hari. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang. Ketika Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam melihat kami rindu kepada keluarga kami, Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan kepada kami  tentang keluarga yang kami tinggalkan, lalu kami mengabarkan kepada Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam tentang keluarga yang kami tinggal. Kemudian Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam bersada, ‘Kembalilah kalian kepada keluarga kalian! dan tinggallah bersama mereka! Ajarilah mereka dan perintahkanlah mereka! dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan banyak hal, ada yang bisa saya hafal dan ada pula yang tidak bisa hafal. (Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda:) Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat! Dan apabila waktu shalat telah tiba, maka salah seorang diantara kalian hendaknya mengumandangkan adzan, dan yang mengimami kalian adalah orang yang paling tua diantara kalian [HR. Al-Bukhâri][11]
Demikianlah beberapa hadits yang disebutkan lafazh syabâb didalamnya. Semoga bermanfaat.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVIII/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ]
_______
Footnote
[1] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad (4/151), dan at-Thabrani dalam kitab al-Kabîr (17/903, no: 853), dan Abu Ya’la (3/288). Al-Haitsami mengatakan dalam kitab Majma’ Zawâid (10/273), “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Thabrani, sanadnya hasan.”
[2] Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi, kitab al-Manâkib, Bab Manâkib al-Hasan dan al-Husain Radhiyallahu anhuma , no. 3768
[3] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, dalam Kitab al-Adzân, no. 660, dan Muslim, kitab Zakât, no. 1031
[4] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, Kitab al-Jannah wa shifat Na’îmihâ, no. 2837
[5] HR. Imam al-Bukhâri, no. 4679
[6] Dikeluarkan oleh Ibnu Mâjah, Kitab az-Zuhdi, no. 4261, dan Tirmizi, Kitab al-Janâiz, no. 983
[7] Imam Ahmad ( 1/390, 432)
[8] Imam Ahmad (3/235)
[9] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, Kitab an-Nikâh, no. 5065, 5066, dan Muslim, kitab an-Nikâh,no.1400
[10] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, no. 2137
[11] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, no. 631, dan Imam Muslim, no. 274

Sabtu, 14 Mei 2016

Sesuci Lebaran


Hasil gambar untuk sesuci lebaran lirik

HALLO, AGAN-AGAN dimana pun berada, salam bloger indonesia. Untuk kesekian kalinya saya membagikan lirik-lirik lagu favorite saya. Lagu ini adalah lagu malaysia yang biasa di bawakan pada saat lebaran tiba. Ayok gan silahkan dibaca aja. : D
Sesuci... di hening subuh sunyiSesuci... terdengar nuraniSesuci... salam untuk IlahiBagaikan memanggil insafi pada diri
Lebaran... terasa kesayuanLebaran... takbir bersahutanLebaran... memuji keagunganBergema suara syukuri nikmat Tuhan
Chorus:Hiasi diri indahRiangkan hati gundahBersihkan jiwa... sesuci lebaranAgar sempurna amalanBerdoalah insanDi pagi rayaMoga-moga terampun dosa
Pohonlah ampun maafKepada ibu bapaSahabat dan sanak saudaraSama sama kita gembira
Bermesra tua mudaBantulah miskin hinaMenyambut hari muliaSama sama kita gembira


TERIMA KASIH. 

Senin, 09 Mei 2016

Cover Rayuan Gombal-Judika

Hasil gambar untuk deskripsi lagu rayuan gombal


Duhai kekasih pujaan yang selalu di hati
Aku menunggumu
Engkau gadis yang selalu hadir dalam mimpiku
Di setiap tidurku
Dengarkanlah aku cinta
Ingin aku
Selalu menjaga dirimu
Menemani di setiap waktu

Hehe kalian pasti tau kan lirik lagu ni.. Yup ni adalah lagunya judika yang berjudul rayuan gombal. Oke sob bagi anda yang minat donlot langsung aja di comot. 
Caranya mudah tinggal klik link dibawah ini.

Sabtu, 07 Mei 2016

Kenapa Cinta ?

https://pbs.twimg.com/media/

Salam blogger, hehe ini sedikit kata kata indah yang saya dapat dari blog sebelah dan ternyata ngena juga ma saya. HOHO lebay banget ya... Buat temen temen agan agan di manapun berada yg merasa kenapa aku jatuh cinta sama sidia atau ga sadar telah jatuh cinta. HIHI dasar anak muda. Yoo monggo baca mudahan aja ngena wkwk.


Aq Tak tau harus kumulai dari mana, mencintaimu tiada awal tiada akhir,
Terjadi begitu saja, tanpa mengapa dan karena alasan apa sehingga aq bisa mencintaimu
Apa cinta terjadi karena biasa?
Atau dari perjumpaan yang selalu ku rindukan?
entahlah aq sendiri aja binggung jika kau tanya kenapa au bisa mencintai aku, yg aq tau aq hanya mencintaimu, merindukanmu, bahkan menyayangimu..... 

ketika aq berpikir apakah Aku cinta pada kebaikan hati dan senyummu. Iya, itu benar. Semua orang yang sedang jatuh cinta pasti juga suka senyuman pasangannya. Tapi bagaimana jika suatu hari alasan itu tidak aku dapatkan lagi? Misalnya, jika aku mencintaimu karena kamu cantik. Kamu akan menua, begitu pun aku. Suatu saat kecantikanmu yang aku cintai itu akan hilang. Lalu apakah cinta itu akan ikut hilang? oohh, tidak aku tidak sanggup mendengar kata2 itu lagi.....


Aku mencintaimu tanpa alasan, bukan karena tidak ada. Tapi karena aku tidak tahu lagi alasannya. Yang aku tahu, aku mencintaimu setiap hari. Kamu ada kalanya nyebelin. Tapi toh itu tak pernah berlangsung lama,  aku tidak akan pernah berubah, aku tetap cinta kamu apa adanya. Aku tetap ingin mencintaimu. Mencintaimu dengan sederhana, mengalir apa adanya.
Semua yang terjadi di dunia ini selalu saja ada alasannya.tetapi kenapa aku mencintaimu tak dapat aku rangkaikan kata-kata indah kenapa aku bisa mencintaimu, stop jgn d teruskan gei, jgn au tanyakan gie itu padaku....pokoknya aku mencintaimu tanpa alasan.(titik gak pake koma)

Karena cinta menurutku tak butuh alasan dan tak mesti ada alasan...
karena cinta berasal dari hati dan perasaan seseorang, bukan dari kecantikan dari segi fisik dan hartanya...!!!!

Terima kasih sudah mau baca. Jangan bosan tuk mengunjungi blog ini...